Tiga Kali Terjun ke Wilayah 3T, Mahasiswa prodi PMI Teguhkan Komitmen Pengabdian

Rahadathul Aisyi, mahasiswi prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Imam Bonjol Padang, aktif mengikuti tiga kali kegiatan pengabdian masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Kegiatan ini diselenggarakan oleh organisasi Aliansi Mahasiswa Solok se-Indonesia, sebagai upaya mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proses pemberdayaan masyarakat desa.
Pengabdian pertama dilaksanakan pada tahun 2023 di Nagari Kipek, Kecamatan Aia Luo, Kabupaten Solok. Dalam kegiatan ini, Aisyi berperan sebagai anggota divisi sosial masyarakat. Ia berkontribusi dalam program “Rumah Ceria”, sebuah konsep rumah cerdas dan berbudaya yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar dan nilai-nilai budaya lokal pada anak-anak. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menanamkan pendekatan edukatif berbasis komunitas.
Pada tahun 2024, Aisyi kembali mengikuti pengabdian kedua di Jorong Kapujan, Nagari Rangkiang Luluih, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok. Di pengabdian ini, ia dipercaya sebagai sekretaris 1. Perannya sangat penting dalam merancang, mencatat, dan memastikan kegiatan berjalan lancar. Kegiatan pengabdian ini fokus pada edukasi, motivasi, dan penguatan karakter anak-anak sekolah dasar melalui metode partisipatif. Pendekatan pemberdayaan terlihat dari bagaimana masyarakat mulai dilibatkan sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian.
Pengabdian ketiga juga berlangsung pada tahun 2024, kali ini di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok. Program ini dirancang untuk mendorong tumbuhnya kesadaran lokal terhadap pentingnya pendidikan dan pengembangan potensi diri.
Ketiga pengabdian tersebut menjadi pengalaman berharga bagi Aisyi dalam menerapkan langsung teori pemberdayaan yang ia pelajari di kampus. Kehadiran relawan bukan hanya untuk menyumbang tenaga, tetapi juga untuk membangkitkan semangat dan kemandirian masyarakat lokal. Pengalaman ini menunjukkan bagaimana mahasiswa bisa menjadi bagian penting dalam proses perubahan sosial di daerah.
Menurut Aisyi, menjadi relawan bukan hanya tentang membantu orang lain, tetapi juga tentang pembelajaran diri. Ia berharap semakin banyak mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan seperti ini karena relawan mengajarkan kepedulian, kerja sama, dan pemahaman terhadap kehidupan sosial yang nyata. “Pengalaman sebagai relawan adalah bentuk pembelajaran langsung yang tidak bisa didapatkan hanya di dalam kelas,” ujarnya.